Kamis, 04 November 2010

Manusia dalam konteks lingkungan alam

Posted at 17.53 by thegudangupil
   Manusia adalah suatu fenomena yang dilahirkan sebgai satu kesatuan individu antara aspek jasmaniah dan rohaniah, seperti mahluk hidup lainya manusia harus tunduk pada hukum alam, mengalami kelahiran, pertumbuhan, perkembangan, kematian dan sebgainya. Manusia disebut manusia karena memiliki kelainan hakiki yang bergandengan dengan mahluk lainya, dikarenakan manusia memiliki kemampuan rohaniah yang membuat sanggup berhubungan dan berpikir untuk mengendalikan hidup dan memimpin kehidupan sekelilingnya, serta kesanggupan akal budinya atas segala masalah dan kenyataan yang ditemui, dengan demikian kodrat manusia mampu menalar, mengingat masa lalu, masa kini dan merancang masa depan sehingga mampu meraih segala rahasia alam semesta dan menguasainya untuk kesejahteraan hidup manusia dan mahkluk lainya
    Manusia memiliki kebutuhan dorongan, kemauan yang pemenuhuan serta perwujudanya menimbulkan variasi budaya dimana variasi budaya tersebut semakin tinggi karena adanya interaksi dengan lingkungan alam dan sosial. Dalam sistem alam manusia merupakan bagian dari alam yang berinteraksi dengan alam sebagai lingkunganya.
   Manusia mempunyai kemampuan untuk menghancurkan ekosistem begitu pula sebaliknya, dalam ruang lingkup keseimbangan alam, apabila keseimbangan alam tergangu  manusia sendiri akan terganggu pula dengan peran yang dimilikinya, manuisa dituntut langsung bertanggung jawab pada lingkungan alam untuk memelihara, melestarikan dan menjaga ketertiban alam semesta ini dengan segala isinya.
Pengertian Lingkungan Hidup
     Lingkungan hidup ialah apa saja yang mempunyai kaitan dengan segala kehidupan pada umumnya dan kehidupan manusia pada khusunya yaitu segala sesuatu di luar organisme di luar abiotik keadaan biotic, dalam UU RI No 4 1982, tentang ketentuan-ketentuan pokok pengelolaan lingkungan hidup, Bab I pasal I dirumuskan : "Lingkungan hidup adalah kesatuan ruang dengan semua benda, daya, keadaan, mahkluk hidup, termasuk didalamnya manusia dan perilakunya, yang mempengaruhi kelangsungan peri kehidupan dan kesejahteraan manusia serta mahluk hidup lainya". Sedangkan Otto Soemarwoto menyatakan "Environment adalah istilah Inggris untuk lingkungan" di indonesia banyak digunakan istilah lingkungan hidup atau lingkungan, yang dimaksud lingkungan suatu organisme hidup adalah segala sesuatu disekeliling organisme itu yang berpengaruh pada kehidupanya. Secara alamiah lingkungan itu terdiri atas :
  1. lingkungan biotic meliputi mahluk hidup(tumbuhan dan hewan)
  2. lingkungan abiotic yang meliputi tanah air, mineral, udara, gas, energi, sinar matahari.
Ekosistem
Beberapa definisi ekosistem antara lain :
  • sebagai kesatuan fungsional dan struktural dari lingkungan
  • Tatanan kesatuan secara utuh menyeluruh antara segenap unsur lingkungan hidup yang saling mempengaruhi
  • Unit struktural dasar dari organisme dna lingkunganya yang berinteraksi satu sama lai dan juga komponen lain.
   Batasan yang berikan oleh Otto Soemarwoto tentang ekologi "Suatu konsep sentral dalam ekologi adalah ekosistem, yaitu suatu sistem ekologi yang terbentuk oleh hubungan timbal balik system makhluk hidup dengan lingkunganya. menurut pengertian, suatu sistem terdiri atas komponen-komponen yang bekerja secara teratur sebagai satu kesatuan. ekosistem terbentuk oleh komponen hidup dan tak hidup di suatu tempat yang berinteraksi membentuk suatu kesatuan yang teratur, keteraturan itu terjadi oleh adanya arus materi dan energi yang terkendalikan oleh arus informasi antar komponen dalam ekosistem tersebut.
Komponen Ekosistem
  • Substansi-substansi abiotik, yaitu komponen fisik dan kimia yang terdiri darin tanah, gas, air, udara, sinar matahari dan sebagainya.
  • Produsen, yaitu organisme autotrofik yang umumnya tumbuhan berklorofil yang mengsintesis bahan makanan dari bahan anorganik sederhana.
  • Konsumen, organisme heterofik, seperti hewan dan manusia yang memakan organisme lainya.
  • Pengurai, perombak atau decomposer yaitu organisme heterofik yang menguraikan bahan organik yang berasal dari organisme mati (bahan organisme kompleks), menyerap sebagian hasil pengurai tersebut dan melepas bahan-bahan yang sederhana yang dipakai produsen, bakteri dan jamur dalam kelompok ini.
Proses Ekosistem
Karena proses ekosistem melibatkan komponen-komponen mahluk hidup, unsur-unsur permukaan bumi (geosfer) dan zat kimia maka proses tersebut dikonsepkan sebagai siklus biogeokimia menjadi:
  • Perubahan Cuaca, kehadiran matahari sebagai sumber energi utama, perbedaan kalor daratan dengan perairan, kedudukan sumbu bumi yang condong 6,6 derajat terhadap ekliptika, rotasi dan revolusi bumi telah menyebabkan terjadinya perubahan cuaca dan musim.
  • Siklus hidrologi, merupakan perjalan air dalam segala bentuknya (uap, cair, beku) secara alamiah dari situs umumanya di laut, ke udara, ke daratan, jatuh di atas permukaan bumi, mengalir di permukaan tanah dan meresap kedalam tanah, dimanfaatkan oleh berbagai proses kehidupan, menguap kembali keudara, sebagian mengalir kembali ke laut, siklus hidrologi dibagi menjadi tiga yaitu pendek, sedang dan panjang, melalui siklus hidrologi terjadi peredaran air yang dimanfaatkan oleh semua komponen biosfer untuk menjalani dinamikanya.
Rantai Makan
   Pada proses rantai ini terdapat komponen produsen, konsumen I, konsumen II dan bakteri pengurai. produsen adalah tumbuhan berklorofil yang mampu berfotosintesis, Konsumen I adalah herbivora, Konsumen II adalah hewan karnivora. Manusia karena memakan segala maka masuk kedalam omnivora. Bakteri pengurai adalah mikroorganisme yang menguraikan sisa-sisa zat organic menjadi bahan non organic untuk dijadikan sumber makanan tumbuhan.
Siklus Karbondioksida dan oksigen
   Pada siklus ini manusia sejajar dengan hewan melakukan pernafasan dan memanfaatkan makanan yang diproduksi oleh tumbuhan. dalam proses pernafasan manusia menghirup oksigen O2, bahan makanan (gula, tepung C6H12O6) menghasilkan energi panas, energi kimia mendukung pertumbuhan kehidupan, karbondioksida (CO2) dikeluarkan sebagai sisa.
Peranan Manusia dalam Keseimbangan Ekosistem
Dalam suatu ekosistem terdapat suatu keseimbangan yang dinamakan homeostatis, yaitu kemampuan ekosistem untuk menahan berbagai perubahan dalam sistem secara keseluruhan. keseimbangan itu diatur oleh berbagai faktor yang rumit dalam mekanisme keseimbangan ini, termasuk mekanisme yang mengatur penyimpangan bahan-bahan, pelepasan hara makanan, yang mengatur organisme dan produksi serta dekomposisi bahan-bahan organic.
    Manusia mempunyai kemampuan untuk menghancurkan ekosistem begitu pula sebaliknya, dalam ruang lingkup keseimbangan alam, apabila keseimbangan alam tergangu  manusia sendiri akan terganggu pula dengan peran yang dimilikinya, manuisa dituntut langsung bertanggung jawab pada lingkungan alam untuk memelihara, melestarikan dan menjaga ketertiban alam semesta ini dengan segala isinya. Manusia harus bijaksana dalam memperlakukan alam, dan harus melestarikan, memelihara, menjaga ekosistem yang seimbang.

Sumber lengkap :
Pendidikan Lingkungan Sosial Budaya dan Teknologi
TIM Dosen PLSBT
Value Press Bandung 2005


Related Post



Tidak ada komentar:

Posting Komentar