Sabtu, 16 Oktober 2010

Apa itu Simptom Kompulsi?

Posted at 08.42 by thegudangupil
        Kompulsi ialah tendens keinginan atau impuls yang tidak tertahankan atau tidak bisa dicegah untuk melakukan sesuatu perbuatan; tidak bisa dikontrol dan tidak bisa dikendalikan. dan sewaktu-waktu melakukanya , bertentangan dengan kemauan yang sadar.
       Kompulsi ini antara lain berupa: mania (waham, kegilaan) untuk terus menerus mandi, dan mencuci tangan, tics, mengangguk-angguk sebelum masuk pintu, menghitung-hitung tiang listrik waktu naik mobil atau kereta api, kleptomania(nafsu pathologis untuk mencuri) pyromania (nafsu pathologis untuk membakar, dipsomania (nafsu pathologis untuk meminum minuman alkoholik), mengitari kursi sebelum mendudukinya, dll.
Sifat yang khas dari kompulsi ialah jika penderita melakukan perbuatan tersebut, dia merasakan satu kesenangan dan kepuasaan. jika tidak melakukannya atau menekanya akan timbul rasa-rasa tidak senang, berdosa, rasa bersalah, rasa tidak puas, rasa kurang dan lambat laun penderita akan panik dan bingung.
Sebab-Sebab Kompulsi :
  1. Ada trauma mental dan trauma emosional, lalu mengadakan represi/penekanan pengalaman lama itu kedalam ketidak sadaran.
  2. Ada konflik yang kronis antra nafsu-nafsu keinginan melawan perasaan-perasaan ketakutan untuk melakukan perbuatan yang sama.
  3. Ada kebiasaan-kebiasaan tertentu dan ide fixed yang keliru
  4. Perbuatan kompulsif tersebut merupakan substitu/pengganti dari keinginan-keinginan yang ditekan.
Bentuk tingkah kompulsif yang terkenal antara lain :

  1. Kleptomania : tendens yang tidak bisa dicegah untuk mencuri
  2. Pyromania : tendens yang tidak dapat dicegah untuk membakar
  3. Dipsomania; tendens yang tidak bisa dicegah untuk terus menerus minum minuman keras/alkoholik
  4. Wandellust/wanderlust : tendens yang tidak bisa dicegah untuk selalu bepergian, pindah tempat, mengembara atau kemana saja.
  5. Perbuatan ritualisatik: tendens yang tidak bisa dicegah untuk melakukan satu perbuatan yang melambangkan satu ide, upacara keagamaan atau upacara kedinasaan, misalnya terus menerus mandi, menghitung, kerapian yang berlebih-lebihan.

Adapun simptom reaksi kompulsif-obsessif ialah : kekacauan psikhoneurotis dengan kecemasan-kecemasan berkaitan dengan pikiran-pikiran yang tidak terkontrol, dan berhubungan dengan impuls-impuls repetitif untuk mengulang-ulangi satu perbuatan.

Sumber :
Mental Hygiene
Dra. Kartini Kartono
Alumni, Bandung (1980)

Related Post



Tidak ada komentar:

Posting Komentar