Definisi Anak Didik
Anak didik adalah anak yang karena ketergantunganya menimbulkan tanggungjawab pendidikan pada orang dewasa, sehingga secara sengaja orang dewasa itu memberikan bantuan ke arah kedewasaan
Karakteristik Anak Didik
Karakteristik itu dapat diidentifikasi menajdi sebagai berikut:
1. Anak didik adalah subjek
anak didik adalah manusia, bukan benda ataupun hewan, yaitu pribadi yang memiliki kedirisendirian, dan kebebasan dalam mewujudkan dirinya sendiri untuk mencapai kedewasaannya. Setiap anak didik bebas menentukan dirinya sendiri, mempunyai keinginan sendiri untuk menjadi orang dewasa seperti yang dicita-citakan oleh dirinya sendiri, selain itu anak didik bersifat unik atau memiliki perbedaan daripada anak yang lainya.
2. Anak didik sedang berkembang
Menurut ilmu psikologi manusia mempunyai tahap-tahap perkembangan manusia, setiap perkembangan memiliki tugas-tugas perkembangan tertentu dan menuntut perlakukan tertentu pula.
3. Anak didik hidup dalam “dunia” tertentu
Setiap manusia hidup dalam dunia-nya masing-masing sesuai tahap perkembanganya, jenis kelamin, cara pandang, cara berpikir dll.
4. Anak didik hidup dalam lingkungan tertentu
Anak didik adalah subjek yang berasal dari keluarga dengan latar belakang lingkungan alam dan sosial budaya tertentu sehingga anak didik memiliki karakteristik tertentu yang berakibat pengaruh lingkungan dimana ia dibesarkan dan didik.
5. Anak didik memiliki ketergantungan kepada orang dewasa
Anak didik pada dasarnya memiliki ketergantungan kepada orang dewasa atau pendidik. Hal ini karena anak mempunyai kekurangan dan kelemahan tertentu. Misal anak masih perlu perlindungan, masih perlu belajar berbagai pengetahuan, perlu latihan berbagai keterampilan, anak belum tahu mana yang benar dan salah dsb. Dibalik kebebasanya anak didik untuk mencapai kedewasaanya masih memerlukan orang dewasa sebagai pendidik dan pembimbing.
6. Anak didik memiliki potensi dan dinamika
Bantuaan orangd dewasa berupa pendidikan agar anak didik menjadi dewasa akan mungkin dicapai oleh anak didik. Hal ini disebabkan nak didik memiliki potensi untuk menjadi manusia dewasa, dan ia memiliki dinamika yaitu aktif sedang berkembang dan mengembangkan diri, serta aktif dalm menghadapi lingkunganya dalam upaya mencapai kedewasaanya.
Pendidik
Pendidik adalah orang dewasa yang bertanggung jawab atas pendidikan anak didik dan secara sengaja membantu anak didik agar mencapai kedewasaan.
Karakteristik orang dewasa / pendidik
• Mandiri atau mampu berdiri sendiri
Artinya adalah orang kehidupanya “tidak lagi tergantung” kepada orang lain karena ia telah memiliki berbagai kelebihan dibanding anak. Baik dlam hal pengetahuan, keterampilan, sikap, dll.
• Bertanggung jawab
Artinya mampu menentukan keputusan atau tindakan atas pilihanya sendiri dan mampu menerima segala konsekuensi atas keputusanya atau tindakannya.
• Mampu menyerahkan diri
Artinya berani berkorban demi nilai-nilai dan norma-norma yang diakuinya, demi cita-cita atau demi tujuan hidupnya, pekerjaanya, orang lain atau masyarakat, dan demi tuhanya
Orang dewasa adalah orang yang telah menjadi manusia tertentu atau orang yang telah terintegrasi dengan nilai dan norma yang diakuinya.
Secara faktual pendidik dibedakan menjadi dua kategori
• Pendidik kodrati, contoh : ibu, ayah
• Pendidik profesional, atau pendidik karena jabatan. Contoh : guru
Motif pendidik melaksanakan pendidikan dibedakan menjadi dua kategori:
• Motif intrinsik, yaitu dorongan untuk bertindak yang muncul dari dalam diri pendidik. Contoh rasa kasih sayang kepada anak
• Motif ekstrinsik, yaitu dorongan untuk bertindak yang muncul dari luar diri pendidik. Contoh : surat tugas mendidik di suatu lembaga pendidikan terntentu
Syarat untuk bergaul atau berkomunikasi dengan anak didik antara lain :
• Pendidik harus mengetahui karakteristik anak didik
• Pendidik harus mampu beridentifikasi dengan anak didik, maksudnya pendidik harus mengenal dunia anak, tahap perkembangan anak, tugas perkembangan anak, dsb
Perananan-peranan pendidik
Khusunya para guru, seperti guru Sekolah dasar dan para guru di sekolah lainya, termasuk Taman kanak-kanak mempunyai peranan tertentu yang harus dilaksanakan.
• Pendidik sebagai pengganti kata hati anak didik
Karena anak belum sepenuhnya mengenal norma, nilai dan tujuanya, maka pendidik harus beridentifikasi kepada anak untuk mewakili kata hati anak dalam menentukan tujuan pendidikan, isi pendidikan, dsb.
• Pendidik sebagai pengelola kegiatan pembelajaran
Sebagai pengelolan kegiatan pembelajaran, pendidik dilingkungan pendidikan formal guru harus menyusun rencana kegiatan pembelajaran, melaksanakan kegiatan pembelajaran dan mengevaluasi kegiatan pembelajaran. Demikian pula di lingkungan informal seperti keluarga.
• Pendidikan sebagai teladan bagi anak didik
Pendidik harus sadar bahwa pendidik adalah model bagi
anak didiknya dalam berimitasi dan beridentifikasi. Maka nilai-nilai, norma-norma, pengetahuan, sikap, dsb hendaknya telah terintegrasi pada diri pendidik sebagi wujud kedewasaanya.
• Motivator
Pada saat anak didik kurang bergairah karena ada hambatan atau kesulitan dalam belajar, malas belajar, atau ragu-ragu dalam melakukan sesuatu, posisi seorang guru atau pendidik perlu membangkitkan lagi kemauan pada diri anak didik agar terus belajar sesuai dengan kemampuan dan kondisinya masing-masing
• Pembimbing
Sebagai pembimbing, pendidik bertugas membantu anak didik dalam mengenal dirinya sendiri, mengenal lingkungannya, serta rencana hidupnya di masa depan. Selain itu pendidik harus percaya bahwa anak didik mempunyai kemampuan utnuk menjadi dewasa, mengakui kebebasan anak didik, dan karena itu memberi kesemptan kepada anak didik untuk menentukan pilihanya sendiri serta berbuat atas inisiatifnya sendiri dalam rangka pengembangan diri sesuai minat, bakat dan kemampuanya.
• Fasilitator
Pendidik berperan sebagai orang yang mampu memberikan kemudahan kepada anak didik dalam rangka belajar, latihan,bereksperimen dsb, untuk mencapai kedewasaanya.
• Evaluator
Sebagai evaluator pendidik diharapkan berperan untuk menilai perkembangan anak didik, baik berkenaan dengan pengetahuan, sikap, keterampilan, kebiasaan, dll. Yang meliputi aspek ranak kognitive, afektif, psikomotorik.
Untuk bacaan yang lebih lanut dan lengkapnya dapat dibaca di buku :
S. Syaripudin, Kurniasih. 2008. Pedagogik Teoritis Sistematis. Percikan Ilmu: Bandung
Anak didik adalah anak yang karena ketergantunganya menimbulkan tanggungjawab pendidikan pada orang dewasa, sehingga secara sengaja orang dewasa itu memberikan bantuan ke arah kedewasaan
Karakteristik Anak Didik
Karakteristik itu dapat diidentifikasi menajdi sebagai berikut:
1. Anak didik adalah subjek
anak didik adalah manusia, bukan benda ataupun hewan, yaitu pribadi yang memiliki kedirisendirian, dan kebebasan dalam mewujudkan dirinya sendiri untuk mencapai kedewasaannya. Setiap anak didik bebas menentukan dirinya sendiri, mempunyai keinginan sendiri untuk menjadi orang dewasa seperti yang dicita-citakan oleh dirinya sendiri, selain itu anak didik bersifat unik atau memiliki perbedaan daripada anak yang lainya.
2. Anak didik sedang berkembang
Menurut ilmu psikologi manusia mempunyai tahap-tahap perkembangan manusia, setiap perkembangan memiliki tugas-tugas perkembangan tertentu dan menuntut perlakukan tertentu pula.
3. Anak didik hidup dalam “dunia” tertentu
Setiap manusia hidup dalam dunia-nya masing-masing sesuai tahap perkembanganya, jenis kelamin, cara pandang, cara berpikir dll.
4. Anak didik hidup dalam lingkungan tertentu
Anak didik adalah subjek yang berasal dari keluarga dengan latar belakang lingkungan alam dan sosial budaya tertentu sehingga anak didik memiliki karakteristik tertentu yang berakibat pengaruh lingkungan dimana ia dibesarkan dan didik.
5. Anak didik memiliki ketergantungan kepada orang dewasa
Anak didik pada dasarnya memiliki ketergantungan kepada orang dewasa atau pendidik. Hal ini karena anak mempunyai kekurangan dan kelemahan tertentu. Misal anak masih perlu perlindungan, masih perlu belajar berbagai pengetahuan, perlu latihan berbagai keterampilan, anak belum tahu mana yang benar dan salah dsb. Dibalik kebebasanya anak didik untuk mencapai kedewasaanya masih memerlukan orang dewasa sebagai pendidik dan pembimbing.
6. Anak didik memiliki potensi dan dinamika
Bantuaan orangd dewasa berupa pendidikan agar anak didik menjadi dewasa akan mungkin dicapai oleh anak didik. Hal ini disebabkan nak didik memiliki potensi untuk menjadi manusia dewasa, dan ia memiliki dinamika yaitu aktif sedang berkembang dan mengembangkan diri, serta aktif dalm menghadapi lingkunganya dalam upaya mencapai kedewasaanya.
Pendidik
Pendidik adalah orang dewasa yang bertanggung jawab atas pendidikan anak didik dan secara sengaja membantu anak didik agar mencapai kedewasaan.
Karakteristik orang dewasa / pendidik
• Mandiri atau mampu berdiri sendiri
Artinya adalah orang kehidupanya “tidak lagi tergantung” kepada orang lain karena ia telah memiliki berbagai kelebihan dibanding anak. Baik dlam hal pengetahuan, keterampilan, sikap, dll.
• Bertanggung jawab
Artinya mampu menentukan keputusan atau tindakan atas pilihanya sendiri dan mampu menerima segala konsekuensi atas keputusanya atau tindakannya.
• Mampu menyerahkan diri
Artinya berani berkorban demi nilai-nilai dan norma-norma yang diakuinya, demi cita-cita atau demi tujuan hidupnya, pekerjaanya, orang lain atau masyarakat, dan demi tuhanya
Orang dewasa adalah orang yang telah menjadi manusia tertentu atau orang yang telah terintegrasi dengan nilai dan norma yang diakuinya.
Secara faktual pendidik dibedakan menjadi dua kategori
• Pendidik kodrati, contoh : ibu, ayah
• Pendidik profesional, atau pendidik karena jabatan. Contoh : guru
Motif pendidik melaksanakan pendidikan dibedakan menjadi dua kategori:
• Motif intrinsik, yaitu dorongan untuk bertindak yang muncul dari dalam diri pendidik. Contoh rasa kasih sayang kepada anak
• Motif ekstrinsik, yaitu dorongan untuk bertindak yang muncul dari luar diri pendidik. Contoh : surat tugas mendidik di suatu lembaga pendidikan terntentu
Syarat untuk bergaul atau berkomunikasi dengan anak didik antara lain :
• Pendidik harus mengetahui karakteristik anak didik
• Pendidik harus mampu beridentifikasi dengan anak didik, maksudnya pendidik harus mengenal dunia anak, tahap perkembangan anak, tugas perkembangan anak, dsb
Perananan-peranan pendidik
Khusunya para guru, seperti guru Sekolah dasar dan para guru di sekolah lainya, termasuk Taman kanak-kanak mempunyai peranan tertentu yang harus dilaksanakan.
• Pendidik sebagai pengganti kata hati anak didik
Karena anak belum sepenuhnya mengenal norma, nilai dan tujuanya, maka pendidik harus beridentifikasi kepada anak untuk mewakili kata hati anak dalam menentukan tujuan pendidikan, isi pendidikan, dsb.
• Pendidik sebagai pengelola kegiatan pembelajaran
Sebagai pengelolan kegiatan pembelajaran, pendidik dilingkungan pendidikan formal guru harus menyusun rencana kegiatan pembelajaran, melaksanakan kegiatan pembelajaran dan mengevaluasi kegiatan pembelajaran. Demikian pula di lingkungan informal seperti keluarga.
• Pendidikan sebagai teladan bagi anak didik
Pendidik harus sadar bahwa pendidik adalah model bagi

• Motivator
Pada saat anak didik kurang bergairah karena ada hambatan atau kesulitan dalam belajar, malas belajar, atau ragu-ragu dalam melakukan sesuatu, posisi seorang guru atau pendidik perlu membangkitkan lagi kemauan pada diri anak didik agar terus belajar sesuai dengan kemampuan dan kondisinya masing-masing
• Pembimbing
Sebagai pembimbing, pendidik bertugas membantu anak didik dalam mengenal dirinya sendiri, mengenal lingkungannya, serta rencana hidupnya di masa depan. Selain itu pendidik harus percaya bahwa anak didik mempunyai kemampuan utnuk menjadi dewasa, mengakui kebebasan anak didik, dan karena itu memberi kesemptan kepada anak didik untuk menentukan pilihanya sendiri serta berbuat atas inisiatifnya sendiri dalam rangka pengembangan diri sesuai minat, bakat dan kemampuanya.
• Fasilitator
Pendidik berperan sebagai orang yang mampu memberikan kemudahan kepada anak didik dalam rangka belajar, latihan,bereksperimen dsb, untuk mencapai kedewasaanya.
• Evaluator
Sebagai evaluator pendidik diharapkan berperan untuk menilai perkembangan anak didik, baik berkenaan dengan pengetahuan, sikap, keterampilan, kebiasaan, dll. Yang meliputi aspek ranak kognitive, afektif, psikomotorik.
Untuk bacaan yang lebih lanut dan lengkapnya dapat dibaca di buku :
S. Syaripudin, Kurniasih. 2008. Pedagogik Teoritis Sistematis. Percikan Ilmu: Bandung
Tidak ada komentar:
Posting Komentar