Senin, 26 Januari 2009

Komunikasi Kelompok Kecil (Small Group Communication)

Posted at 22.59 by thegudangupil
Komunikasi Kelompok Kecil (Small Group Communication)
A. Bentuk Komunikasi
 Komunikasi Personal [Personal Communication]
 Komunikasi intrapersonal [intrapersonal communication]
 Komunikasi antarpersonal [interpersonal communication]
 Komunikasi Kelompok [Group Communication]
 Komunikasi kelompok kecil [small group communication] Ceramah [lecture], diskusi panel [panel discussion], simposium [symposium], forum, seminar, curah saran [brain storming], komunikasi antara manager dengan sekelompok karyawan,
 Komunikasi kelompok besar [large group communication] Public speaking, Rhetorika
 Komunikasi Massa [Mass Communications]
 Pers cetak [koran, majalah, tabloid]
 Pers elektronik [radio, tv, film]
 Pers digital [internet : www.detik.com, www.koridor.com, www.berpolitik.com]
 Komunikasi medio [Medio communication]
 Surat, telepon, e-mail, pamflet, poster, brosur, spanduk, dll.
C. Sifat komunikasi
 Tatap muka [face to face]
 Bermedia [mediated]
 Verbal [verbal]
o Lisan [oral]
o Tulisan/ cetak [written/ printed]
 Nonverbal [non-verbal]
o kial/ isyarat badaniah [gestural]
o bergambar [pictorial] , facial expressions, spatial relationship

Sementara itu, kelompok kecil adalah sekumpulan perorangan yang relatif kecil yang masing-masing dihubungkan oleh beberapa tujuan yang sama dan mempunyai derajat organisasi tertentu di antara mereka. Karakteristik kelompok kecil adalah sebagai berikut :
Pertama, kelompok kecil adalah sekumpulan perorangan, jumahnya cukup kecil sehingga semua anggota bisa berkomunikasi dengan mudah sebagai pengirim maupun penerima. Yang penting untuk diingat adalah bahwa setiap anggota harus berfungsi sebagai sumber maupun penerima dengan relatif mudah.
Kedua, para anggota kelompok harus dihubungkan satu sama lain dengan beberapa cara. Orang-orang di dalam gedung bioskop bukan merupakan kelompok, karena di antara mereka tidak ada hubungan satu sama lain.
Ketiga, di antara anggota kelompok harus ada beberapa tujuan yang sama. Hal ini tidak berarti bahwa semua anggota harus mempunyai tujuan yang persis sama untuk menjadi anggota kelompok.
Keempat, para anggota kelompok harus dihubungkan oleh beberapa aturan dan struktur yang terorganisasi. Pada strukturnya ketat maka kelompok akan berfungsi menurut prosedur tertentu di mana setiap komentar harus mengikuti aturan yang tertulis.
Seiring dengan perkembangan usia dan intelektual kita maka kehidupan sosial kita semakin kompleks, kita mulai masuk menjadi anggota kelompok sekunder; sekolah, lembaga keagamaan, tempat pekerjaan dan kelompok-kelompok sekunder yang sesuai dengan minat dan keterikatan kita. Komunikasi kelompok digunakan untuk saling bertukar informasi, menambah pengetahuan, memperteguh atau mengubah sikap dan perilaku. Kelompok menjadi kerangka rujukan (frame of reference) kita dalam berkomunikasi. Agar dapat disebut kelompok ketika anggota-anggotanya memiliki kesadaran akan ikatan yang sama yang mempersatukan mereka. Jadi ada sense of belonging yang tidak dimiliki orang yang bukan anggota. Nasib anggota-anggota kelompok juga saling bergantung satu sama lain. Identifikasikan kelompok dimana sekarang anda menjadi anggotanya, dan analisis bagaimana kelompok tersebut mempengaruhi perilaku komunikasi anda ). Bagaimana komunikasi dalam kelompok mempengaruhi cara pengambilan keputusan. Ada dua aliran besar didalam melihat teori komunikasi kelompok (Liitlejohn, 1999:284-294):
1. The input – process – output model
Input = sesuatu yang mempengaruhi kelompok
Proses = sesuatu yang terjadi dalam kelompok
Output = sesuatu yang dihasilkan kelompok
2. The structurational perspective
Ada tiga teori komunikasi kelompok yang diperkenalkan dalam aliran input-process output model :
1. A general organizing model
Menekankan pada bagaimana kelompok memiliki energi yang digunakan untuk aktivitas pengambilan keputusan
2. The functional tradition
Menekankan pada kualitas komunikasi kelompok, membahas kesalahankesalahan yang dibuat oleh kelompok pada waktu pengambilan keputusan.
3. The interactioanl tradition
Menekankan pada aspek komunikasi yang terjadi di dalam kelompok. Bahwa output kelompok sangat ditentukan oleh interaksi yang terjadi di dalam kelompok. Kelompok kecil melaksanakan kegiatannya dengan berbagai format. Format yang paling populer adalah panel discussion, seminar, simposium, dan simposium-forum.

Panel Discussion.

silahkan klik2 x pada gambar untuk memperbesar.
Dalam format panel atau meja bundar, anggota kelompok mengatur diri mereka sendiri dalam pola melingkar atau semi-melingkar. ereka berbagi informasi atau memecahkan permasalahan tanpa pengaturan siapa dan kapan mereka berbicara. Anggota akan memberikan kontribusinya jika mereka sendiri merasakan merasakan layak itu.

Ceramah (lecture)

silahkan klik 2x pada gambar untuk memperbesar.
Dalam seminar, anggota kelompok adalah “para pakar” dan berpartisipasi dalam format panel atau meja bundar. Perbedaannya adalah dalam seminar terdapat peserta yang anggotanya diminta untuk berkontribusi. Mereka ini bisa diminta untuk mengajukan pertanyaan atau memberikan beberapa umpan balik. Modifikasi lain dari seminar adalah format seminar dua-panel, yang terdiri dari panel pakar dan panel awam. Panel awam mendiskusikan topik, tetapi jika mereka memerlukan informasi teknis, tambahan data, atau pengarahan, mereka akan meminta bantuan kepada anggota panel pakar untuk memberikan informasi yang diperlukan.

Symposium

silahkan klik 2x pada gambar untuk memperbesar.

Dalam simposium, setiap anggota menyajikan presentasi yang telah disiapkan, seperti halnya pidato di depan umum. Semua pembicara menilik dari aspek yang berbeda mengenai suatu topik. Dalam simposium, pemimpin atau moderator akan memperkenalkan para pembicara, mengatur alur dari satu pembicara ke pembicara lain, dan bisa juga menyampaikan ringkasannya secara berkala.

Brain Storming.

silahkan klik 2x pada gambar untuk memperbesar.


Simposium-forum terdiri dari dua bagian: simposium, dengan pembicara yang sudah disiapkan, dan forum, yang mempersilakan para hadirin untuk mengajukan pertanyaan dan dijawab oleh pembicara selain itu juga forum yang berbentuk curah pendapat, tukar pikiran. Pimpinan akan memperkenalkan para pembicara dan menjadi moderator dalam acara tanya jawab.

Sumber
Uchjana Effendi, Onong., Ilmu Komunikasi, Teori dan Praktek, Remaja Rosdakarya, Bandung 1992
http://www.coremap.or.id/downloads/Mengapa_Kita_Berkomunikasi.pdf
http://www.unomaha.edu/servicelearning/img/photos/discussionyouth.jpg
http://images.tmcnet.com/expo/sd06/art/photo-sp.jpg
http://www.avinformatics.org/images/LectureRoom2Small.JPG

Related Post



Tidak ada komentar:

Posting Komentar