PROSES BELAJAR INFORMASI VERBAL
Menurut Robert M. Gagne’, dalam meninjau proses belajar, perhatian khusus diberikan pada syarat-syarat yang harus dipenuhi belajar. Pembahasan mengenai syarat-syarat intern dan ekstern, ternyata mempunyai kegunaan praktis suatu proses belajar dengan jenis belajar tertentu.
Diawali dari anak kecil yang mulai mengetahui nama untuk konsep-kosep konkrit yang sederhana. Misal “di atas”, “dibawah”, “di sekolah”. Orang tua membantu dengan menyebutkan nama-nama benda konkrit itu. Di Sekolah Dasar, anak mempelajari lebih banyak nama untuk berbagai objek dalam lingkungan hidupnya. Kesulitan akan timbul jika siswa di sekolah mempelajari pasangan kata-kata , seperti: menghafal pedoman kata Indonesia-Inggris, misal “kursi-chair”.
Kesulitan ini dapat diatasi dengan :
1) Mempelajari daftar kata-kata secara berulang-ulang (mengulang dengan tujuan meningkatkan penyimpanan, lebih baik sering mengulang dalam waktu yang tidak terlalu lama).
2) Menciptakan suatu siasat untuk mengarahkan pedoman kata-kata dalam ingatan. Menciptakan suatu bayangan yang berfungsi sebagai penghubung antara kedua kata yang dihafal.
Dalam mempelajari sejumlah fakta dan data, sebaiknya pikiran diikutsertakan, sampai mungkin terbentuk konsep dan kaidah baru atau digunakan konsep dan kaidah yang sudah dimiliki.
Fakta baru dapat dihubungkan dengan fakta yang sudah diketahui ; sejumlah fakta dapat ditempelkan di bawah suatu judul atau dituangkan dalam bentuk suatu tabel, diagram, dan grafik.
Dengan demikian fakta atau data tidak tinggal lepas yang satu dari yang lain, tetapi dihubungkan satu sama lain sehingga bermakna. Makna usaha siswa untuk mengadakan organisasi terhadap fakta atau data yang harus dipelajari sangat membantu. Bentuk organisasi dapat bermacam-macam, asal ditemukan makna yang sebenarnya tidak terkandung dalam fakta itu. Makna belajar informasi verbal kerapkali memanfaatkan hasil dari belajar kemahiran intelektual dan belajar pengaturan kegiatan kognitif , meskipun proses belajar utama adalah belajar informasi verbal.
Beberapa fase dalam jalur belajar informasi verbal ataupun tekanan yang harus diberikan pada fase tertentu , adalah sebagi berikut.
1) Fase motivasi : cukup berperan jika siswa mempelajari banyak pedoman kata –kata atau banyak fakta.
2) Fase mengolah : perlu mendapat tekanan pada belajar fakta , karena dalam fase ini siswa mengadakan organisasi yang pada dasarnya berwujud mencari makna atau arti , yang kemudian dituangkan dalam suatu perumusan verbal. Dalam belajar pedoman kata-kata “ mengolah ” mengambil wujud mengulang-ulang kembali dua hal ini membutuhkan waktu.
3) Fase mengolah disebut “fiksasi” dan sangat berperan.
4) Makin baik “fiksasinya”, makin baik pula penyimpanannya (retensi) dan makin sempurnalah reproduksinya (evaluasi).
5) Fase menggali : Berperan sekali jika yang telah dihafal , dimasukan kembali di dalam LTM ( Long Term Memory ) untuk dipelajari kembali ( review ) atau dihubungkan dengan fakta baru. Dengan demikian worling memory memegang peranan pokok dalam belajar informasi verbal.
6) Fase prestasi : Mengambil wujud menuangkan informasi yang dimiliki dalam perumusan verbal yang tepat , sehingga orang lain dapat menangkapnya dengan jelas.
Siswa sebaiknya mempunyai motivasi yang kuat dan ini sering menyangkut sikap siswa terhadap belajarinformasi verbal. Motivasi menjadi suatu faktor yang menunjang . siswa akan sangat tertantang bila dia mampu menggunakan bentuk organisasi yang baik dan ini menuntut penguasaan teknik-teknik studi yang sesuai.
Demikian pula , ketajaman dalam berfikir untuk menemukan konsep atau kaidah yang terkandung dalam fakta, meningkatkan kemampuan untuk mempelajari fakta itu, cenderung menjadi prasyarat , karena fakta yang dikuasai kerap disimpan di LTM ( ingatan yang tahan lama) dalam bentuk perumusan verbal.
Kondisi-kondisi ektern yang berlaku dalam belajar informasi verbal, mencakupi :
1) Cara informasi itu disajikan,dan
2) Pengaturan waktu yang dilakukan untuk menyebarkan periode-periode waktu mengulang kembali pedoman kata yang sedang dipelajari .
( Misal mengajukan pertanyaan yang terarah membantu siswa dalam mengali informasi yang relevan dari ingatan ).
B. PENELITIAN PEMBELAJARAN VERBAL
Inti penelitian Verbal adalah adanya dua tugas pembelajaran yaitu,
1) Pembelajaran serial melibatkan pembelajaran serangkaian item pada urutan tertentu, contohnya alpahabet, nama-nama hari,nama sembilan planet dalam tata surya. Para ahli menjelaskan : item pertama merupakan stimulus dimana item kedua dipelajari sebagai respon , item kedua dianggap sebagai stimulus dimana item kedua dipelajari sebagai responnya, begitu seterusnya.
2) Pembelajaran gabungan berpasangan melibatkan pembelajaran berpasangan untuk item-itemnya. Misalnya, pembelajaran kosakata bahasa inggris dengan bahasa lainnya. Para ahli teori pembelajaran mengambarkan gabungan berpasangan ini sebagai stimulus respon yang berberda : item pertama adalah stimulus dan kedua adalah respon.
Prinsip umum pembelajaran yang muncul dari penelitian pembelajaran verbal :
Studi pembelajaran verbal menghasilkan hasil yang tidak dapat dijelaskan dalam hubungan S-R, para ahli teori mulai mengenalkan berbagai jenis fenomena mental ke dalam diskusi mereka mengenai proses pembelajaran . Prinsip umum pembelajaran yang muncul dari penelitian pembelajaran verbal :
1) Pembelajaran serial ditandai dengan adanya suatu pola tertentu. Orang lebih cepat dan mudah belajar berbagai item pertama dan beberapa item terakhir daripada item-item di tengah. Kecenderungan mempelajari item-item pertama dengan mudah dalam kurva pembelajran serial disebut efek unggul. Kecenderungan mempelajari item terakhir dengan mudah disebut efek resensi.
2) Pembelajaran msteri yamg berkelanjutan lebih mudah untuk diingat pada waktu berikutnya . proses pembelajaran berkelanjutan yaitu dimana kamu belajar materi sampai kamu menguasainya dan kemudian mempraktekannya untuk percobaan belajar tambahan yang memungkinkan kamu mengingat informasi yang lebih akurat pada waktu-waktu berikutnya.
3) Praktek terbagi lebih efektif dari pada praktek gabungan praktek terbagi artinya kita membagi waktu belajar ke dalam beberapa waktu. Praktek gabunganh arinya waktu pembelajaran terjadi satu kali dan dilangsungkan selama jumlah waktu tertentu.
Praktek gabungan dapat menghasilkan kelelahan , yang mana hal ini akan menyebabkan pembelajaran mulai memberikan respon yang tidak cocok.
4) Pembelajaran dalam satu situasi berefek pada situasi lainnya. Para ahli teori pembelajaran verbal meneliti bahwa orang yang berhasil dua set gabungan berpasangan maka pembelajaran mereka pada set kedua akan mengurangi kemampuan mereka untuk mengingat kembali set pertama, fenomena ini disebut hambatan retroaktif. Jika individu pada saat ini sering mengalami kesulitan dalam mengingat set kedua dan set kesatu maka fenomena ini di sebut hambatan proaktif.
Pembelajaran satu set informasi mungkin dapat meningkatkan daya ingat kan informasi yang dipelajari padawaktu yang lainya. Fenomena itu disebut fasilitas retroaktif dan proaktif, tergantung pada urutan dua set informasi yang dipelajari. Fasilitas cenderung terjadi ketika dua situasi memiliki stimulus yang sama atau identik dan juga ketika memilki respon yang sama . para ahli teori pembnelajarn verbal menyatakan bahwa hambatan retroaktif dan proaktif merupakan faktor besar dalam hal melupakan informasi verbal.
5) Karakteristik materi mempengarui kecepatan dimana orang dapat mempelajari nya. Karakteristik yang mempengaruhi kemudahan dalam pembelajaran materi verbal :
a. Item lebih mudah dipelajari ketika semuanya bermakna.
b. Item lebih mudah dipelajari ketika item mudah untuk diucapkan.
c. Item lebih mudah dipelajari daripada item abstrak.
d. Satu alasan yang mungkin bahwa kekonkritan item lebih mudah dipelajari karena item yang konkrit dapat dilihat secara mental.
6) Orang seringnya menentukan makna ketika mempelajari informasi baru.
7) Orang mengorganisasikan apa yang mereka pelajari . ketika orang dewasa disuruh untuk mengingat beberapa kata-kata yang diacak sesuai dengan kategorinya, maka mereka akan menyebutkan dan mengingatnya sesuai dengan kategori kata tersebut.
8) Orang seringnya menggunakan strategi pengkodean untuk membantu mereka belajar. Orang akan menyediakan informasi supaya mudah di pelajari, dan proses pembelajaran pun akan meningkat.
9) Orang akan lebih memilih untuk mempelajari ide-ide umum daripada mempelajari kata secara harfiah . faktanya , ketika orang terfokus untuk mempelajari ide-ide pembelajaran daripada informasi kata demi kata, maka pembelajaran mereka akan lebih cepat dan meningkat dengan lebih akurat.
*Catatan kuliah dan beberapa sumber asli dari Internet yang sudah lupa alamat URL aslinya kalau ada yang tahu silahkan beri tahu saya
*Catatan kuliah dan beberapa sumber asli dari Internet yang sudah lupa alamat URL aslinya kalau ada yang tahu silahkan beri tahu saya
Tidak ada komentar:
Posting Komentar