Senin, 16 Mei 2011

Metode Pembelajaran - Metode Simulasi

Posted at 07.15 by thegudangupil
Sumber gambar : serc.carleton.edu (ilustrasi)
    Kali ini saya akan berbagai tentang metode pembelajaran simulasi yang saya baca dari ebook terbitan Departement Pendidikan Nasional tahun 2008, yang berjudul Strategi Pembelajaran dan Pemilihannya, semoga apa yang saya ingin bagikan dengan rekan-rekan khususnya para pendidik agar bisa menjadi tambahan wawasan tentang metode simulasi ini, berikut rangkumanya :
     Simulasi berasal dari kata simulate yang artinya berpura-pura atau berbuat seakan-akan. Sebagai metode mengajar, simulasi dapat diartikan cara penyajian pengalaman belajar dengan menggunakan situasi tiruan untuk memahami tentang konsep, prinsip, atau keterampilan tertentu. Metode simulasi bertujuan untuk:
  1. Melatih keterampilan tertentu baik bersifat profesional maupun bagi kehidupan sehari-hari.
  2. Memperoleh pemahaman tentang suatu konsep atau prinsip.
  3. Melatih memecahkan masalah.
  4. Meningkatkan keaktifan belajar.
  5. Memberikan motivasi belajar kepada siswa.
  6. Melatih siswa untuk mengadakan kerjasama dalam situasi kelompok.
  7. Menumbuhkan daya kreatif siswa, dan 
  8. Melatih siswa untuk mengembangkan sikap toleransi.
Kelebihan dan Kelemahan Metode Simulasi
Beberapa kelebihannya, di antaranya:
  1. Simulasi dapat dijadikan sebagai bekal bagi siswa dalam menghadapi situasi yang sebenarnya kelak, baik dalam kehidupan keluarga, masyarakat maupun menghadapi dunia kerja.
  2. Simulasi dapat mengembangkan kreativitas siswa, karena melalui simulasi siswa diberi kesempatan untuk memainkan peranan sesuai dengan topik yang disimulasikan.
  3. Simulasi dapat memupuk keberanian dan percaya diri siswa.
  4. Memperkaya pengetahuan, sikap, dan keterampilan yang diperlukan dalam menghadapi berbagai situasi sosial yang problematis.
  5. Simulasi dapat meningkatkan gairah siswa dalam proses permbelajaran.
beberapa kelemahanya, di antaranya:
  1. Pengalaman yang diperoleh melalui simulasi tidak selalu tepat dan sesuai dengan kenyataan di lapangan.
  2. Pengelolaan yang kurang baik, sering simulasi dijadikan sebagai alat hiburan, sehingga tujuan pembelajaran menjadi terabaikan.
  3. Faktor psikologis seperti rasa malu dan takut sering memengaruhi siswa dalam melakukan simulasi.
Jenis-jenis Simulasi
Sosiodrama
   Sosiodrama adalah metode pembelajaran bermain peran untuk memecahkan masalah-masalah yang berkaitan dengan fenomena sosial, permasalahan yang menyangkut hubungan antara manusia seperti masalah kenakalan remaja, narkoba, gambaran keluarga yang otoriter, dan lain sebagainya. Sosiodrama digunakan untuk memberikan pemahaman dan penghayatan akan masalah-masalah sosial serta mengembangkan kemampuan siswa untuk memecahkannya.
Psikodrama
   Psikodrama adalah metode pembelajaran dengan bermain peran yang bertitik tolak dari permasalahan-permasalahan psikologis. Psikodrama biasanya digunakan untuk terapi, yaitu agar siswa memperoleh pemahaman yang lebih baik tentang dirinya, menemukan konsep diri, menyatakan reaksi terhadap tekanan-tekanan yang dialaminya.
Role Playing
   Role playing atau bermain peran adalah metode pembelajaran sebagai bagian dari simulasi yang diarahkan untuk mengkreasi peristiwa sejarah, mengkreasi peristiwa-peristiwa aktual, atau kejadian-kejadian yang mungkin muncul pada masa mendatang. Topik yang dapat diangkat untuk role playing misalnya memainkan peran sebagai juru kampanye suatu partai atau gambaran keadaan yang mungkin muncul pada abad teknologi informasi.
Peer Teaching
   Peer teaching merupakan latihan mengajar yang dilakukan oleh siswa kepada teman-teman calon guru. Selain itu peer teaching merupakan kegiatan pembelajaran yang dilakukan seorang siswa kepada siswa lainnya dan salah satu siswa itu lebih memahami materi pembelajaran.
Simulasi Game
   Simulasi game merupakan bermain peranan, para siswa berkompetisi untuk mencapai tujuan tertentu melalui permainan dengan mematuhi peraturan yang ditentukan.
Langkah-langkah Simulasi
Persiapan Simulasi
  • Menetapkan topik atau masalah serta tujuan yang hendak dicapai oleh simulasi.
  • Guru memberikan gambaran masalah dalam situasi yang akan disimulasikan.
  • Guru menetapkan pemain yang akan terlibat dalam simulasi, peranan yang harus dimainkan oleh para pemeran, serta waktu yang disediakan.
  • Guru memberikan kesempatan kepada siswa untuk bertanya khususnya pada siswa yang terlibat dalam pemeranan simulasi.
Pelaksanaan Simulasi
  • Simulasi mulai dimainkan oleh kelompok pemeran.
  • Para siswa lainnya mengikuti dengan penuh perhatian.
  • Guru hendaknya memberikan bantuan kepada pemeran yang mendapat kesulitan.
  • Simulasi hendaknya dihentikan pada saat puncak. Hal ini dimaksudkan untuk mendorong siswa berpikir dalam menyelesaikan masalah yang sedang disimulasikan.
Penutup
  • Melakukan diskusi baik tentang jalannya simulasi maupun materi cerita yang disimulasikan.Guru harus mendorong agar siswa dapat memberikan kritik dan tanggapan terhadap proses pelaksanaan simulasi.
  • Merumuskan kesimpulan.
Sumber Rujukan :
Strategi Pembelajaran dan Pemilihannya
Surya Dharma, MPA., Ph.D
Direktorat Tenaga Kependidikan
Direktorat Jenderal
Peningkatan Mutu Pendidik dan Tenaga Kependidikan
Departemen Pendidikan Nasional
2008

Related Post



Tidak ada komentar:

Posting Komentar